Siapa manusia di atas muka bumi ini yang tidak
mengalami permasalahan. Ada yang diliputi kesedihan karena memikirkan
kekurangan hartanya , memikirkan hutang yang menumpuk, mengharapkan anugerah
anak yang tak datang-datang, merasakan penderitaan penyakit yang tak kunjung
sembuh-sembuh.
Setiap kita pasti ada permasalahan yang kita hadapi
dan solusi yang paling utama yang dilupakan oleh seorang mukmin adalah doa.
Lihatlah bagaimana para-para anbiya mereka berdoa kepada Allah. Mereka para
anbiya, orang-orang saleh jiga di uji oleh Allah.
Allah berfirman menyebutkan tentang nabi Ayyub yang
artinya,
“Dan ingatlah bagaimana nabi Ayyub tatkala dia
berkata kepada Rabb-nya : “Ya Allah aku ditimpa dengan penderitaan ditimpa
penyakit dan Engkau adlah Dzat yang paling Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
Kami kabulkan permintaannya dan Kami hilangkan penyakit yang dialaminya…” (QS.
Al-Anbiya : 83-84)
Lihatlah, satu doa namun keluar dari satu hati yang
tulus bisa menghilangkan permasalahan yang lama dihadapi oleh seorang muslim.
Demikian juga Allah sebutkan tentang nabi Yunus.
“Beliau menyeru dalam kegelapan-kegelapan (beliau
berada pada kegelapan perut ikan paus, berada dalam kegelapan malam, dan berada
pada kegelapan lautan), maka nabi Yunus kemudian berkata : “Ya Allah tidak ada
sesembah yang berhak disembah kecuali Engkau Ya Allah, aku termasuk orang-orang
yang berbuat dzalim. Maka apa kata Allah, Kami pun mengabulkan doa nabi Yunus…
dan demikianlah kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Anbiya :
87-88).
Artinya apa ? Keselamatan ini bukan hanya khusus
nabi Yunus saja tetapi kepada kaum muslimin.
Allah sebutkan lagi tentang nabi Zakaria tatkala dia
melihat dirinya sudah tua dan istrinya dalam keadaan mandul. Namun hal ini
tidak menjadikan beliau putus asa tetapi beliau berdoa kepada Allah yang
artinya,
“Kami menyebutkan tentang rahmat kami terhadap hamba
Kami Zakaria, tatkala dia menyeru Rabbnya dengan suara yang lirih. ‘Ya Allah
aku sudah sangat tua kemudian tulangku sudah lapuk dan rambutku sudah memutih
seluruhnya, akan tetapi aku tidak pernah berputus asa dari meminta kepada
Engkau, ya Allah. Ia mengatakan, “Ya Allah istriku mandul dan aku sangat tua, akan
tetapi anugerahkanlah kepadaku seorang anak.” (QS. Maryam :2-5).
Maka perhatikan lagi, nabi Zakaria dalam keadaan tua
dan istrinya mandul dan Allah mengabulkan doanya.
Dari sini kita yakin bahwasanya terkadang doa
melakukan berbagai macam keajaiban. Tinggal doa tersebut harus kita keluarkan
dari hati yang tulus dengan penuh adab tatkala berdoa kepada Allah dengan
pengharapan kepada Allah dan yakin Allah Maha Mnegabulkan segala doa.
Oleh karena itu Rasulullah mengatakan,
“Berdoalah kalian kepada Allah dalam keadaan yakin
bahwasanya Allah akan mengabulkan doa kalian.” (HR. At-Tirmidzi)
Ketahuilah bahwa barang siapa yang bangun di tengah
malam kemudian dibuka dengan shalat malam, kemudian berdoa kepada Allah dengan
hati yang tulus penuh pengharapan dan husnudzon kepada Allah maka sulit untuk
tidak dikabulkan oleh Allah. Insya Allah.
Imam Syafi’I berkata,
“Janganlah engkau mengejek doa dan janganlah engkau
meremehkan doa. Kau tidak tahu apa yang bisa dilakukan doa. Doa itu ibarat
panah-panah yang dilepaskan di tengah malam tidak akan meleset pasti suatu saat
akan mengena tetapi waktu mengena itu butuh waktu.”
Oleh karenanya tatkala seorang berdoa di malam hari
yakinlah pasti suatu saat akan dikabulkan olleh Allah. Cepat atau lambat Allah
lebih mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-hambaNya.
0 Response to "Mutiara Hikmah : Kekuatan dari Sebuah Doa"
Post a Comment