Bagaimana Sih Anak Indigo Menurut Islam. Lihat Penjelasannya.


Assalamualaikum wr wb

Pada kesempatan kali ini kita akan membahasa tentang anak Indigo atau anak yang biasa disebut dikalangan masyarakat mempunyai indra keenam. Banyak sekali masyarakat menganggap itu adalah hal yang istimewa. Nah sekarang, bagaimana sih anak indigo menurut islam dari kalangan para ulama?

Baiklah pada dasar normalnya manusia mereka tidak bisa melihat jin. Allah pernah berfirman :

                                                                                         إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ
"Sesungguhnya ia (jin) dan para pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka". (Al-A'raf:27)

Sehingga normalnya manusia manusia tidak bisa melihat jin dan jin bisa melihat manusia. Lalu bagaimana kemudian dengan kasus indigo? Menurut masyarakat dia yang memiliki indigo memiliki indra keenam dan itu dianggap suatu keistimewaan tersendiri. Bahkan bagi sebagian orang ketika anaknya mengalami indigo itu dijadikan kesempatan untuk mencari uang. Misalnya membuka pengobatan alternatif atau untuk meramal masa depan. Sehingga ini menjadi sesuatu yang unik di tempat kita.

Sekali lagi manusia normal tidak bisa melihat jin. Maka kasus yang terjadi pada anak indigo adalah jin menampakkan diri padanya. Manusia tidak bisa melihat jin, jin bisa melihat manusia dan jin bisa saja menampakkan dirinya pada manusia dalam wujud yang lain. Itulah yang dialami oleh anak kecil yang melihat jin.

Pada kasus indigo jin menampakkan dirinya bahkan terjadi obrolan sehingga tampak anak ini berbicara sendiri dengan tembok, kursi atau benda-benda lain di sekitarnya. Jin khusus hanya kepadanya tidak kepada oarang lain. Sebenarnya ini tidaklah sesuatu yang normal. Pada dasarnya tidak ada manusia yang indranya lebih dari lima. Indar terbatas hanya lima. Sementara pada kasus kali ini jin menampakkan diri padanya tentu saja ini sesuatu yang tidak normal. Karena ada jin yang senang dengan dia lalu banyak menapakkan diri kepadanya.

Seharusnya orang tua tidak membanggakan karena ini tidak normal. Bukan malah dijadikan kesempatan untuk mencari uang. Bahkan digunakan sebagai fasilitas untuk meramal masa depan sehingga mengarah pada kesyirikan. Satu-satunya yang mengetahui ilmu gaib hanya Allah.

Allah berfirman dalam Al-Qur'an :

"Katakan wahai Muhammad tidak ada satu pun di langit dan di bumi yang tahu hal yang gaib kecuali Allah". 

Bahkan Rasulullah pun tidak mengetahui hal yang gaib lantas bagaimana dengan kita manusia biasa. Beliau seorang nabi bahkan juga tidak mengetahui perkara-perkara gaib.

Sehingga kalau ada yang tahu hal yang gaib karena pada hakikatnya dia tidak tahu maka ini dusta. Karena yang tahu hal yang gaib hanya Allah. Bahkan kalau dia meyakini dia mengetahui masa depan ini kesyirikan karena dia menyamakan makhluk dengan Allah dalam hal yang kekhususan bagiNya.

Maka kita sarankan kepada orang tua yang memiliki anak yang mengalami indigo agar kemudian diobati. Bagaimana caranya? Sebisa mungkin jin yang selalu menyertainya ini diusir, jangan sampai selalu bersama dengan dia. Karena kebersamaan manusia dan jin bisa sampai ke taraf bahaya kalau tidak dikendalikan. Misalnya anak tidak fokus pada saat mengerjakan tugas atau bahkan sampai taraf kerasukan. Bahkan jin bisa bertindak jahat pada manusia. Bisa melakukan hal yang lebih berbahaya daripada yang sekarang dilakukan.

Sebaiknya orang tua mencari jalan untuk mengusir jin ini. Sebagai contoh mengajarkan anak ini untuk biasa berzikir pagi sore, ini suatu zikir yang luar biasa. Bisa juga diruqiyah dan bisa juga meyuruh anak ini untuk tahfidz Al-Qur'an. Sehingga lambat laun jin ini semakin menyingkir dan kemudian tidak bersama anak ini lagi agar mengembalikan dia pada posisi normal pada umumnya manusia.

Sekian penjelasan tentang indigo semoga kita bisa mengambil manfaat dari artikel di atas. Mohon dibagikan biar semua tahu. Mungkin tetnagga anda ada yang anaknya indigo.

Walllahu A'alam.

0 Response to "Bagaimana Sih Anak Indigo Menurut Islam. Lihat Penjelasannya."

Post a Comment