Jika Syaitan DIrantai di Bulan Ramadhan, Mengapa Manusia Masih Melakukan Dosa?


Assalamul'aikum Wr Wb

Dalam artikel kali ini kita akan sedikit membahas sedikit tentang kenapa seseorang melakukan dosa di bulan Ramadhan padahal di bulan suci ini semua syaitan telah dirantai oleh Allah. Mengingat banyak sekali masyarakat muslim dan non-muslim sekitar masih bingung akan hal ini. Baiklah kita akan sedikit mengulas tentang masalah ini.

Sebelumnya dulu mungkin dari kita pernah mendengarkan hadits-hadits di mana Rasulullah bersabda :

"Syaitan-syaitan dirantai di bulan Ramadhan"

Nah, dari hadits inilah muncul banyak sekali pertanyaan yaitu, "kenapa manusia masih melakukan dosa padahal syaitan-syaitan sudah dirantai?"

Pertnayaan ini berdasarkan hadits nabi Muhammad dimana telah disebutkan sebelumnya dalam Hadits Sahih Musnad Ahmad Vol.2 Halaman 230 Hadits 7148 dan juga diulangi dalam Sunan Al Nasai Bab 5 Hadits 2106, Rasulullah bersabda :

"Hai orang-orang, bulan Ramadhan yang penuh berkah telah dating, dan Allah mewajibkan atas kamu berpuasa di bulan ini dan pintu-pintu surga akan dibuka di bulan ini, dan pintu neraka akan ditutup, dan syaitan-syaitan akan dirantai, di bulan ini ada malam yang lebih baik dari seribu bulan, dan orang-orang yang meraih keberkahan di bulan ini adalah orang yang benar-benar meraih keberkahan."

Jadi jika kita mengambil dari Hadits ini dengan jelas disebutkan bahwa di bulan Ramadhan ini syaitan-syaitan akan dirantai. Itulah pertanyaan logisnya, jika syaitan-syaitan dirantai lalu bagaimana manusia berbuat dosa?

Kita harus menyadari bahwa ketika syaitan-syaitan dirantai, itu bukan berarti syaitan-syaitan telah gugur atau telah dibunuh. Mereka masih ada tetapi dirantai, mereka tidaklah dibunuh. Kekuatannya masih ada tetapi berkurang atau lemah. Agar lebih mudah dimengerti saya akan memberikan contoh :

"Ketika ada singa atau harimau yang bebas berkeliaran maka ada peluang besar mereka bias membunuhmu, hidupmu dalam bahaya. Tetapi jika singa itu dirantai maka hidupmu akan aman. Kamu akan aman selama kamu menjaga jarak aman. Setelah singa itu dirantai, jika kamu mendekat padanya, maka masih ada kemungkinan kamu bisa dibunuhnya. Jadi selama kamu masih menjaga dari singa yang dirantai ini, maka kamu aman."

Sama halnya di bulan Ramadhan, jika kamu menjaga jarak aman dari syaitan maka kamu akan aman.
Jika kalian membaca surah Al-Baqarah : 168

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

"Hai sekalian manusia makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu."

Apa bila kita lihat dari arti kutipan ayat itu bias kita lihat dan kita kaji :

"Berhati-hatilah kamu, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu."

Di banyak tempat Allah berfirman dalam Al-Qur'an bahwa berhati-hatilah mengikuti langkah syaitan. Allah tidak mengatakan berhati-hailah dengan syaitan. Karena muslim biasa dan rata-rata memiliki iman yang sedang. Ketika dia melihat syaitan di depannya dia akan berhati-hati. Sebagai contoh :

Seorang gadis muda yang mendatangi anak muda yang memiliki iman rata-rata. Jika gadis muda itu dating dan berkata padanya,"Mari kita menghabuskan malam bersama."Lelaki muslim itu akan mengatakan,"Menghabiskan malam bersama wanita adalah haram, itu adalah zina."Dengan seketika dia menolak. Teatpi jika gadis itu menelpon anak muda itu dan berbicara padanya melalui telepon. Anak muda itu akan berkata,"Berbicara denga gadis di telepon itu tidaklah masalah."Sehingga dia berbicara pada gadis itu untuk beberapa saat melalui telepon untuk beberapa menit. Kemudian gadis itu berkata,"Mari kita makan di CFC!"Anak muda itu berkata,"Makan hanya beberapa menit, setengah jam dengan seorang gadis di CFC, tidaklah masalah". Sehingga dia pergi makan dengan gadis itu.Kemudian gadis itu berkata,"Kenapa kita tidak menghabiskan malam bersama?" Dan anak muda itu berkata,"Menghabiskan malam bersama seorang gadisitu tidaklah masalah."

Jadi inilah yang disebut KHUTWATU SYAITAN atau langkah-langkah syaitan. Ini tidaklah disebut dalam Al-Qur'an tetapi ini sebagai contoh. Jadi Allah memperingatkan untuk kita berhati-hatilah dengan langkah-langkah syaitan. Jika syaitan itu langsung datang dihadapan muslim yang memilki iman sedang, dia akan menghindar dan lari dari syaitan. Akan tetapi langkah-langkah syaitan adalah hal yang berbahaya.

Jadi yang harus kita sadari, ketika syaitan-syaitan itu dirantai maka langkah-langkah syaitan itu berkurang. Sehingga banyak dosa tercegah. Tetapi jika kita mendekat padanya maka peluang kita dikendalikan oleh syaitan dan melakukan dosa menjadi sangat lebih tinggi. Kita harus berhati-hati di bulan Ramadhan, jika kita menjaga jarak maka peluang melakukan dosa menjadi sangat kecil. Tetapi jika kita mendekati kepada syaitan meskipun mereka dirantai. Sebagaimana singa bias berjalan ketika dia dirantai, sama juga halnya dengan syaitan. Jadi inilah pemahamannya.

Rasulullah bersabda :

"Syaitan-syaitan dirantai, mereka masih bisa bergerak". Jika kita menjaga jarak Insya Allah kita akan aman.

Alasan kedua menurut saya adalah bhawa di bulan Ramdhan meskipun syaitan-syaitan dirantai. Kita harus menyadari bahwa di sisa 11 bulan mereka bebas. Mereka meninggalkan dampak-dampak kepada manusia pada 11 bulan ini. Itu setidaknya meninggalkan dampak dan pengaruh di bulan Ramadhan. Itu memberikan pemahaman yang lebih baik dan sebagai contohnya lagi :

Seorang pengedar narkoba yang mencoba untuk mencari pelanggan anak-anak muda dari mahasiswa di Universitas. Jadi yang mereka lakukan awalnya adalah mereka memberikan narkoba secara gratis dan mereka mempengaruhi mahasiswa ini untuk memakai narkoba. Kemudian setelah beberapa waktu mereka mengenakan biaya terhadap narkoba itu. Kemudia mereka mengenakan jumlah biaya yang besar. Seiring berjalannnya waktu anak-anak muda ini sudah ketagihan dengan narkoba. Jadi meskipun pengedar narkoba itu tidak ada, meraka akan berusaha mencari di mana pengedar narkoba itu. Mereka akan pergi keluar mencarinya dan mendapatkan narkoba. Dan banyak dari mereka meskipun pengedar narkoba telah dipenjara, mereka akan pergi mencari pengedar narkoba lainnya. Mereka yang kecanduan narkoba ini bias dikatakan juga kecanduan dengan setan.

Meskipun setan-setan dipenjara tetapi efeknya masih tetap ada. Meskipun setan-setan ini telah dipenjara kita akan tetap terus melakukan dosa. Tetapi terutama orang yang kecanduan termasuk ke dalam kategori ini. Jadi orang-orang itu yang mealkukan dosa besar, masuk dalam kategori ini. Tetapi untuk muslim yang normal yang rata-rata belum kecanduan adalah sangat mudah baginya untuk menjauhi dari dosa.

Alasan ketiga yang dapat saya berikan adalah meskipun ada beberapa ulama yang mengatakan bahwa di bulan Ramadhan setan yang kuat dipenjarakan, setan yang lebih kecil dibiarkan bebas. Ada juga pemahaman lain bahwa meskipun setan-setan itu dipenjara oleh Allah, namun mereka masih bisa berbisik. Salah satu caranya setan agar manusia mendekatinya adalah denag bisikan. Allah berfirman dalam Al-Qur'an dalam surah An-Naas yang dijelaskan bahwa :

"Mereka membisikkan (kejahatan) ke dalam hati manusia, dan mereka menarik di antara mereka  dari golonagn jin dan manusia"

Mungkin itulah beberapa pendapat yang dapat saya ulaskan dalam artikel ini. Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Wallahu'Alam

0 Response to "Jika Syaitan DIrantai di Bulan Ramadhan, Mengapa Manusia Masih Melakukan Dosa?"

Post a Comment